Halaman

Rabu, 08 Desember 2010

Materi litosfer


LITOSFER


  1. Pengertian litosfer
Pada semester pertama kita telah mempelajari struktur lapisan bumi yang
terbagi menjadi tiga lapisan yaitu 1) barisfer, yaitu lapisan inti bumi, 2) asthenosfer, yaitu lapisan pengantara, dan 3) litosfer, yaitu lapisan kulit bumi (kerak bumi), seperti yang terlihat pada gambar 1.1
                                   

                                               







                                    Gambar 1.1 Penampang lapisan bumi
Litosfer berasal dari kata lithos yang artinya batu, dan sphaira yang artinya bulatan. Jadi litosfer merupakan lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat dengan ketebalan kurang lebih 1200 km.
Bagian terluar dari kulit bumi memiliki ketebalan 0-40 km merupakan massa yang heterogen dan terdiri dari berbagai macam batuan. Menurut Harry Hess (1960), kerak bumi terbagi menjadi dua bagian, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua terdiri dari batuan yang ringan dan banyak mengandung SiO2 (Silika), sedangkan kerak samudera terdiri dari batuan yang sangat padat berwarna gelap dan sedikit mengandung silica. Kedua kerak inilah yang disebut dengan Lempeng Benua dan Lempeng Samudera
Lempeng benua terdiri dari batuan kristalin dengan unsure utamanya adalah Silisium (Si) Aluminium (Al) yang sering disebut dengan Lapisan SiAl, sedangkan lempeng samudera terdiri dari unsure Sid an Mg karenanya disebut sebagai Lapisan SiMa.

  1. Batuan Penyusun Kulit Bumi (Litosfer)
                  Batuan penyusun kulit bumi terdiri dari tiga golongan, yaitu batuan beku, batuan, sedimen, dan batuan metamorf.

a.     Batuan Beku
Batuan beku terbentuk dari hasil pembekuan magma karena mengalami pendinginan. Pembekuan dapat terjadi di dapur magma, di tengah perjalanan, dan ketika sudah berada di permukaan bumi. Oleh karena itu batuan beku ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1)     Batuan Beku Dalam (Batuan Plutonis/Intrusi)
Batuan ini terbentuk jika magma mendingin perlahan-lahan dalam retakan menuju kerak bumi. Contoh batuan beku :
§   Granit : terdiri atas kuarsa berwarna putih dan felspar putih atau merah  jambu.  Batuan ini membentuk punggung benua.
§   Pegmatit : merupakan sumber utama felspar, lempeng mika, dan logam ringan beril. Sebelum magma membeku mejadi granit terbentuk suatu larutan yang mengandung felspar yang menerobos dan mengkristal dalam rekahan membentuk kristal yang disebut pegmatit.
§   Gabro     :  magma yang membentuk batuan yang berwarna gelap, berat dan berbutir kasar.
§   Dolerit    :   magma yang membeku jauh di barwah permukaan bumi dengan tekstur yang lebih halus daripada gabro.
2)     Batuan Beku Korok/Gang/Porfirik
Batuan ini terbentuk didalam korok-korok atau gang. Karena tempatnya dekat dengan permukaan bumi maka pembekuannya lebih cepat. Karena itulah batuan ini terdiri dari kristal besar, kecil, dan ada yang tidak mengkristal, misalnya bahan amorf. Contoh batuan beku gang adalah granit fosfir.

3)     Batuan Beku Luar/Ekstrusi/Leleran
Batuan ini membeku di luar kulti bumi, sehingga temperatu turun dengan cepat sekali. Batuan ini ada yang terdiri dari kristal besar, kristal kecil, dan bahan amorf, misalnya liparit. Ada juga yang hanya terdiri dari bahan amorf, misalnya batu apung.

b.    Batuan Sedimen
               Batuan beku yang tersingkap di permukaan bumi mengalami penghancuran oleh cuaca dan kemudian diangkut oleh tenaga alam seperti aliran air, aliran gletser, angin, ombak  dan diendapkan disuatu tempat. Batuan yang mengendap ini disebut dengan batuan sedimen atau batuan endapan
               Batuan sedimen dapat diklasifikasikan, antara lain :
1)     Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya, meliputi :
a) sedimen akuatis diangkut oleh air; contohnya : breksi, konglomerat, batu pasir;
b)sedimen aeris atau aeolis diangkut oleh angin; contohnya : tanah loss,tanah tuff, dan tanah pasir di gurun;
c) sedimen glasial diangkut oleh gletser/es; contohnya : moraine;
d)sedimen marin diangktu oleh air laut.
2)     Berdasarkan tempat sedimen itu diendapkan, meliputi :
a) sedimen teristris berada di darat; contohya ; tanah loss, tanah gurun pasir;
b)sedimen fluvial berada di sungai;
c) sedimen limnis berada di rawa atau danau; contohnya : tuff danau, tanah liat danau;
d)sedimen marin berada di laut; contohnya : lumpur biru di pantai, endapan radiolaria di laut dalam, dan lumpur merah;
e) sedimen glasial berada di daerah es
3)     Berdasarkan proses pengendapannya, meliputi :
a) sedimen klastik atau mekanik, yaitu batuan yang diendapkan susunan kimianya masih sama dengan batuan asal, sehingga proses pengendapannya tidak mengalami proses kimia, contohnya : breksi, konglomerat, batu pasir, dan lempung;
b)sedimen kimiawi, yaitu batuan yang diresapi oleh air hujan yang mengandung asam sehingga batuan tersebut akan larut membentuk larutan air kapur yang menetes dari atap gua dan jatu ke dasar gua membentuk stalaktit dan atlagmit;
c) sedimen organik, yaitu batuan yang terbetuk melalui kegiatan organik misalnya ikan dan plankton yang mati di laut dan mengendap di dasar laut menghasilkan batuan endapan.

c.     Batuan Metamorf
               Batuan metamorf merupakan batuan yang mengalami pemalihan dari batuan beku  dan batuan sedimen, atau dari batuan malihan itu sendiri yang telah ada sebelumnya.
                  Perubahan bentuk batuan ini disebabkan oleh :
1)     Suhu tinggi, yang berasal dari magma karena letaknya berdekatan dengan magma sehingga disebut dengan metamorfosis kontak. Contohnya : marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
2)     Tekanan tinggi,  disebabkan adantya tekanan dari endapan yang tebal di atasnya dan dalam waktu lama berubah menjadi serpihan batu yang berlapis-lapis yang dinamakan metamorfosis dinamo. Contonya : batu pasir dari pasir.
3)     Bentuk lain dari batuan metamorfosis adalah dalam proses metamorfosis itu meresap zat lain ke dalam batuan asal, misalnya kuarsa  yang dalam proses metamorfosisnya masuk fluorium dan menghasilkan batu permata berwarna kuning yang disebut topas.




  1. Siklus Batuan
               Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf, dan kembali lagi menjadi magma. Siklus batuan penyusun kulit bumi dapat dilihat pada gambar 1.2.
                                                            3
           
                       Batuan sedimen klasik       
                                               
                          b
                                                                    c1        c2
                             2                                   d                             
                         batuan beku                                                      4
                                 d                                              batuan sedimen
`                                                                kimiawi dan organis
                       
                                                                     
                                                                               d
            a                
                        1                                  batuan malihan
                                                e
                magma



                                                                                                                                           
            Gambar 1.2  Siklus Batuan
               
                Keterangan gambar :
            1    = Magma, batuan cair pijar di dalam litosfer
            2    = Batuan beku
                        a =  karena pendinginan, maka membeku menjadi batuan beku
            3    = Batuan sedimen klastis
               b = karena tenaga eksogen, diangkut dan diendapkan menjadi batuan     sedimen kalstis
            4a  = Batuan seimen khemis dan organis
         c1 =  larutan di alam air dan langsung diendapkan menjadi batuan sedimen    khemis
                     c2 =  sisa organisme yang mengendap menjadi batuan sedimen organis
            5    = Batuan metamorf
        d  =   Karena suhu, tekanan yang tinggi dan dalam waktu yang lama   batuan     beku berubah menjadi batuan meatamorf.
      e. = Karena terganggunya suhu dan tekanan batuan mencair kembali menjadi magma